Senin, 20 November 2017

12. AKU TERMASUK GAYA BELAJAR YANG MANA?



a.     Pengertian Gaya Belajar
Istilah gaya belajar berlaku pada segala sesuatu yang mempengaruhi cara individu belajar. Hal ini termasuk menyerap dan memproses informasi, ditambah cara kita berpikir dan berkomunikasi. Menurut S. nasution, “gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir dan memecahkan soal.” (Nasution, 2008:94). Sedangkan menurut Joko Susilo “gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut (Susilo,2006:94). Selanjutnya menurut DePorter dan Hernacki gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur serta mengelola informasi. (DePorter & Mike Hernacki, 2000:110-112).
Dari beragam macam penadapat diatas, dapat disimpulkan bahwa gaya belajar siswa adalah cara yang kosisten yang dilakukan individu yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima, menyerap informasi dari lingkungan dan memproses serta mengelola informasi tersebut.
b.    Macam-macam gaya belajar
Seorang guru sudah seharusnya memahami gaya belajar siswanya, karena siswa bisa lebih mudah memahami pelajaran ketika pelajaran tersebut sesuai dengan tipe belajar yang disenanginya. Menurut Bobbi DePorter dalam Quantum Learning mendefinisikan bahwa modalitas belajar adalah cara termudah bagi individu dalam menyerap informasi. Kemudian DePorter dan Hernacki juga mengemukakan tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality). Ketiga gaya belajar tersebut adalah gaya belajar visual (belajar dengan cara melihat), auditorial (belajar dengan cara mendengar), dan kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh). Pengkategorian ini hanya merupakan pedoman bahwa individu memiliki salah satu karakteristik yang paling menonjol sehingga jika ia mendapatkan rangsangan yang sesuai dalam belajar maka akan memudahkannya untuk menyerap pelajaran.
Adapun ciri-ciri perilaku individu dengan karakteristik gaya belajar seperti disebutkan diatas, menurut DePorter & Hernacki, adalah sebagai berikut:
1)    Gaya Belajar Visual (Visual learners)
Individu yang memiliki kemampuan belajar visual yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku: (a)  rapi dan teratur, (b) berbicara dengan cepat, (c)  mampu membuat rencana dan mengatur jangka panjang dengan baik, d)  teliti dan rinci, (e) mementingkan penampilan, (f)  lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar, (g)  mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi visual, (h)  memiliki kemampuan mengeja huruf dengan sangat baik, (i) biasanya tidak mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik ketika sedang belajar, (j) sulit menerima instruksi verbal (oleh karena itu seringkali ia minta instruksi secara tertulis), (k) merupakan pembaca yang cepat dan tekun, (l) lebih suka membaca daripada dibacakan, (m)  dalam memberikan respon terhadap segala sesuatu, ia selalu bersikap waspada, membutuhkan penjelasan menyeluruh tentang tujuan dan berbagai hal lain yang berkaitan, (n)  jika sedang berbicara di telpon ia suka membuat coretancoretan tanpa arti selama berbicara, (o)  lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain, (p)  sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat "ya" atau "tidak”, (q)  lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada berpidato/ berceramah, (r)  lebih tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, gambar) dari pada musik, (s) sering kali menegtahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai menuliskan dalam kata-kata, (t)  kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan.
2)    Gaya Belajar Auditorial (Auditory Learners)
Individu yang memiliki kemampuan belajar auditorial yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku: (a) sering berbicara sendiri ketika sedang bekerja (belajar), (b)  mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik, (c) menggerakan bibir dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca, (d) lebih senang mendengarkan (dibacakan) daripada membaca, (e) jika membaca maka lebih senang membaca dengan suara keras, (f) dapat mengulangi atau menirukan nada, irama dan warna suara, (g) mengalami kesulitan untuk menuliskan sesuatu, tetapi sangat pandai dalam bercerita, (h) berbicara dalam irama yang terpola dengan baik, (i) berbicara dengan sangat fasih, (j) lebih menyukai seni musik dibandingkan seni yang lainnya, (k) belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada apa yang dilihat, (l) senang berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar, (m) mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas-tugas yang berhubungan dengan visualisasi, (n) lebih pandai mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan keras daripada menuliskannya, (o) lebih suka humor atau gurauan lisan daripada membaca buku humor/komik.
3)    Gaya Belajar Kinestetik (Tactual Learners)
Individu yang memiliki kemampuan belajar kinestetik yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku: (a) berbicara dengan perlahan, (b) menanggapi perhatian fisik, (c) menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka, (d) berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain, (e) banyak gerak fisik, (f) memiliki perkembangan awal otot-otot yang besar, (g) belajar melalui praktek langsung atau manipulasi, (h) menghafalkan sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung, (i) menggunakan jari untuk menunjuk kata yang dibaca ketika sedang membaca, (j) banyak menggunakan bahasa tubuh (non verbal), (k) tidak dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama, (l) sulit membaca peta kecuali ia memang pernah ke tempat tersebut, (m) menggunakan kata-kata yang mengandung aksi, (n) pada umumnya tulisannya jelek, (o) menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan (secara fisik), (p) ingin melakukan segala sesuatu (DePorter & Hernacki, Mike,2000:110-112).
Nasution (2008:115) menyatakan bahwa, berbagai macam metode mengajar telah banyak diterapkan dan diujicobakan kepada siswa untuk memperoleh hasil yang efektif dalam proses pembelajaran. Pada kenyataannya tidak ada satu metode mengajar yang lebih baik daripada metode mengajar yang lain. Jika berbagai metode mengajar telah ditetapkan dan tidak menunjukkan hasil yang diharapkan, maka alternatif lain yang dapat dilakukan oleh guru secara individual dalam proses pembelajaran yaitu atas dasar pemahaman terhadap gaya belajar siswa.
Termasuk gaya belajar yang mana kah gaya belajar mu?
DAFTAR PUSTAKA
DePorter, Bobbi & Hernacki, Mike. 2000. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
Nasution, S. 2008.Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Susilo, Joko. 2006. Gaya Belajar Menjadikan makin Pintar . Yogyakarta: Pinus.

11. KENAPA KAMU BERBUAT BAIK?



Terkadang ada yang bertanya ketika kita terus berusaha berbuat baik pada orang lain, memperlakukan mereka semua sama baiknya “kamu ko baik banget sih?” atau ada juga yang bertanya “kenapa kamu berbuat baik?” lalu apakah harus ada sebuah alasan lain selain ingin membantu? Apakah harus ada alasan lain untuk menolong sesama?  Ketika seseorang berbuat jahat pasti ia memiliki alasannya sendiri, entah karena benci, balas dendam, tidak suka, atau yang lainnya. Namun dalam berbuat baik apa harus ada alasan khusus? Ada salah satu alasan  yang paling tepat untuk digunakan kenapa berbuat baik yaitu untuk menambah amalan kita di catatan kebaikan, ikhlas karena semua yang dapat dilakukan jiga kehendak Allah. Dengan berbuat baik secara ikhlas juga dapat memberikan berbagai rahmat pada kita. Sesungguhnya Allah lah yang Maha memberikan imbalan atas segala ke ikhlasan yang kita lakukan.
Dalam firman Allah :
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. (Q.S Yûnus/10:26)

kemudian dalam firman Allah selanjutnya menyebutkan:
“Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah Berbuat baik kepadamu.” (Q.S Al-Qashas 77)

Jadi berbuat baiklah kalian hanya karena ridha Allah, ikhlas hanya mengharap rahmat dari Allah sesungguhnya orang yang berbuat baik akan mendapat banyak ganjaran yang berkali lipat dari Allah

10. RINDU



Kata Dylan Rindu itu berat, dalam novel populer Dylan untuk milea yang sering di posting banyak orang di semua sosial media. Ya rindu memang berat jika memang tak ada kesempatan untuk bertemu. Kemudian yang lain berkata bhawa rindu terberat ketika telah terpisahkan jarak . Jarak terjauh bukanlah tentang berapa kilo meter perbedaan tempat kita berpijak, rindu terberat adalah ketika telah terpisah dengan seseorang karena kematian ,aku yang masih tetap hidup dan mereka yang sudah tiada. Hanya dengan do’a rindu terberat terasa meringan. Terkadang kenangan akan mereka yang telah pergi masih sekelebatan lewat di pikiran, ketika diadakan kumpul keluarga ada saja kenangan tentang mereka saat mereka masih bersama kami. Ketika sedang makan bersama dengan menu makanan favorit mereka saat masih hidup kenangan terkuak kembali, ketika melihat sudut-sudut ruangan yang biasa mereka tempati tak ditemukan sosok mereka lagi rindu bagaikan memaksa air mata keluar. Tak usah mengeluh bila hanya merindukan kekasih yang jaraknya jauh, itu belum seberapa disbanding dengan rindu yang sulit tersampaikan langsung walau hanya dengan komunikasi. Komunikasi paling kuat akhirnya hanya do’a agar yang dirindukan dijaga oleh-Nya di alam yang berbeda.
Kematian menjadi akhir manusia mengumpulkan bekal untuk jalani kehidupan akhirat. Tidak ada lagi kesempatan bertaubat ketika raga sudah dipisahkan dengan ruh oleh malaikat. Alam barzah merupakan tujuan selanjutnya sebagai tempat menunggu kiamat. Disana, manusia sudah mulai mempertanggungjawabkan apa yang sudah diperbuat. Manusia yang masih hidup diperbolehkan untuk mendoakan mereka yang sudah meninggal. Maka dari itu kita dapat menyampaikan rindu kita menjadi do’a yang lebih di butuhkan oleh orang yang sudah tiada. Berikut salah satu do’a dalam sebuah hadits yang pada umumnya diucapkan untuk orang yang telah tiada:

“Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ mudkhalahu waghsilhu bilmaa`i wats tsalji wal baradi wa naqqihi minal khathaayaa kamaa naqqaitats tsaubal abyadla minad danasi wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabil qabri au min ‘adzaabin naar"

(Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, kasihanilah ia, lindungilah ia dan maafkanlah ia, muliakanlah tempat kembalinya, lapangkan kuburnyak, bersihkanlah ia dengan air, salju dan air yang sejuk. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan, sebagana Engkau telah membersihkan pakaian putih dari kotoran, dan gantilah rumahnya -di dunia- dengan rumah yang lebih baik -di akhirat- serta gantilah keluarganya -di dunia- dengan keluarga yang lebih baik, dan pasangan di dunia dengan yang lebih baik. Masukkanlah ia ke dalam surga-Mu dan lindungilah ia dari siksa kubur atau siksa api neraka).”

Doa di atas dibacakan untuk mayat laki-laki, sedangkan untuk mayat perempuan, bisa mengganti setiap akhiran 'hu' menjadi 'ha', yang berarti 'dia' (untuk perempuan)
Teruntuk kakek dan tante ku yang ku rindukan, Alm. H. Adar Sutisna dan Almh. Yani Badriah serta teman sekamar ku semasa SMA Almh. Azda Dzifariya dengan segala do’a semoga rindu ku tersampaikan.
“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian”. (Surat Ali `Imran: 185).

9. SYUKUR KEMUDIAN BAHAGIA



Setiap orang pasti memiliki kebahagiaannya masing-masing, ada yang bahagia karena pencapaiannya terhadap suatu tujuan, bahagia memiliki kelurga yang utuh dan harmonis, bahagia karena memiliki tubuh ideal dan lain sebagainya. Namun tidak sedikit juga orang yang  tidak merasakan kebahagian karena harapan-harapannya belum bisa tercapai, sedang diuji atau tidak memiliki seperti apa yang dimiliki orang lain. Tapi tidak sadarkah? Bahwa manusia diciptkan dengan bentuk yang paling sempurna diantara makhluk ciptaan lainnya. Tidak sadarkah bahwa seharusnya manusia berbahagia setiap saat?. Tidakkah manusia berbahagia karena masih diberikan kesempatan untuk hidup dan memperbaiki diri? Tidakkah manusia berbahagia karena alam diciptakan membantu kelangsungan hidup manusia? Tidakkah manusia bahagia karena fungsi tubuhnya masih bekerja normal? Dan nikmat Allah yang lainnya yang sangat melimpah sehingga tak dapat disebutkan satu persatu. Setelah Allah memberikan segala kenikmatan tersebut Allah bertanya dalam Qur’an  surat Ar-rahman yang ayatnya di ulang-ulang yang artinya: “maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
Kemudian apakah dengan begitu manusia masih merasa tidak bahagia sedangkan nikmat Allah begitu melimpah? Apakah hanya dengan satu dua cobaan yang Allah berikan lantas manusia pantas mengeluh dan merasa hidupnya menderita? Padahal Allah memberikan manusia sebuah ujian yang sesuai dengan kemampuannya, Firman Allah SWT “bahwa Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya..” (Al-Baqarah: 286) adalah penjelasan yang menguatkan prinsip tersebut. Maka selagi kita masih diberi berbagai kenikmatan bersyukurlah, dengan bersyukur Allah akan menambahkan lagi nikmat pada hamba-Nya. Al-Qur’an menerangkan,”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”(QS.ibrahim: 7).
Bersyukurlah maka kita akan selalu merasa bahagia, bersyukurlah dan hilangkan prasangka bahwa ujian itu terlalu berat. Lihat sekeliling jangan terlalu berfokus pada kesulitan sendiri maka kita akan menemukan betapa melimpahnya nikmat yang diberikan Allah pada kita. Hadapi ujian dan cobaan dengan sekuat mungkin, berusaha dan berdo’a maka Allah akan mempermudah urusan kita.
Ketika kamu bersedih maka ada lantai yang siap untukmu bersujud, mengadu dan bercerita pada Tuhanmu yang Maha Mendengar. Betapa indahnya ketika kau menangis berbisik pada tanah namun tersampaikan hingga Arsy-Nya J
Wallaahu a’lam,

8. MENGANALISIS FILM DAN MENGKAITKAN PADA ILMU PSIKOLOGI


Film “The Last Samurai” (Edward Zwick: 2003)
Ringkasan cerita:   film “The Last Samurai” mengisahkan tentang seorang pria yang menjadi tokoh utama bernama Nathan Algren (diperankan oleh Tom Cruise) yang merupakan mantan anggota pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat yang tertarik pada samurai.
 Nathan Algren atau yang biasa disapa Algren adalah seorang pria mantan pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat, ia merupakan kapten pasukan dan pecandu alkohol. Didepan warga amerika dia membanggakan dirinya yang merupakan kapten hebat yang menang memberantas para warga Hindian (penduduk asli Amerika) namun tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya ia terus terbayang-bayang atas kejadian pembantaian tersebut dan akhirnya melarikan diri pada alkohol.
Singkat cerita Algren mendapat tawaran untuk membimbing pasukan kerajaan Jepang dalam kedisiplinan barat dalam rangka membasmi para samurai yang dianggap sebagai pemberontak oleh kerajaan Jepang . Samurai adalah sekelompok komunitas bangsa Jepang yang menganut idealisme sangat kuat. Mereka mempertahankan kesetian dan kehormatan harga diri dengan sangat tinggi, mereka juga rela mati untuk membela semua itu. Dan karena idealisme yang dipegang teguh itu menjadikan para anggota kerajaan Jepang yang sedang memodernisasikan diri merasa para samurai adalah pemberontak yang tidak patuh pada keinginan kerajaan.
Berangkatlah kapten Algren ke Jepang untuk melaksanakan tugas. Algren membimbing pasukannya dengan sungguh-sungguh. Suatu ketika Algren diperintahkan untuk melawan pasukan samurai yang akan dipimpin oleh Katsumoto. Namun Algren tidak yakin bahwa pasukannya sudah siap untuk melakukan perang. Perintah tetaplah perintah dan akhirnya Algren beserta pasukannya yang amatir berangkat untuk melawan para samurai. Banyak yang mati dalam pertempuran tersebut, baik dari pihak Algren mau-pun Katsumoto. Dan karena pasukan Algren yang masih amatir mereka-pun berhasil dipukul mundur oleh para samurai.
Tersisalah Algren yang dikepung dan diserang oleh beberapa samurai, namun ia tetap kuat bertahan hingga membunuh beberapa orang walau-pun sudah terluka parah. Ketika ia akan segera dieksekusi secara bersamaan oleh para samurai, Katsumoto pemimpin para samurai menghentikannya dan memerintahkan agar anak buahnya membawa Algren bukan membunuhnya.
Kapten Algren-pun menjadi tawanan di desa para samurai, ia ditampung di rumah adik Katsumoto yaitu Taka yang tidak lain adalah istri dari salah satu samurai yang telah dibunuh oleh Algren. Algren dirawat oleh Taka agar luka-lukanya membaik dan cepat pulih. Setelah pulih Algren bingung mengapa Katsumoto menjadikannya sebagai tawanan bukan dibiarkan mati ketika perang.
Ternyata sebelumnya disebuah meditasi yang dilakukan Katsumoto, ia melihat pertanda adanya seekor harimau putih dengan mata tajam dan gagah beraninya melawan para samurai. Setting kejadian harimau putih tersebut sama persis dengan keadaan Algren ketika ia sedang melawan para samurai dan tidak pantang menyerah walau-pun sudah terluka parah. Akhirnya Katsumoto memutuskan membawa Algren untuk mempelajari musuhnya tersebut.
 Pada mulanya Algren menolak untuk berbicara pada Katsumoto, namun seiring berjalannya waktu akhirnya mereka bisa menjadi teman akrab dengan perbincangan-perbincangan mereka. Algren-pun mempelajari berbagai macam kehidupan tentang samurai di desa ini. Dan akhirnya Algren menjadi lebih kuat dari sebelumya.
Musim semi -pun tiba, sesuai janji Katsumoto, Algren akan dipulangkan pada tempatnya semula. Ketika sampai di tempatnya, Algren kembali bertemu Omura yang tidak lain adalah orang yang dulu menawarinya pekerjaan membimbing tentara Jepang , kini Omura mengajak Algren ditempatkan dalam pasukan komando untuk kembali membunuh Katsumoto beserta para samurai, namun Algren tidak menjawabnya. Setelah berfikir akhirnya Algren  membelok dan bergabung pada  pasukan Samurai serta menyelamatkan Katsumoto.
Singkat cerita setelahnya terjadilah peperangan antara pasukan tentara modern Jepang dibawah perintah Omura melawan para Samurai dipimpin Katsumoto dan Algren. Karena pasukannya yang lebih sedikit serta senjata yang lebih tradisional akhirnya pasukan samurai kalah.
 Karena malu atas kekalahan tersebut diakhir peperangan Katsumoto rela membunuh dirinya sendiri sebagai keyakinan para samurai untuk menanggung beban malu atas kekalahan. Awalnya Algren mencegahnya namun Katsumoto memohon pada Algren untuk melakukannya, akhirnya Katsumoto-pun tewas disertai penghormatan para prajurit Jepang dari pihak musuh untuk terakhir kalinya.
Ketika duta Amerika mempersiapkan dokumen untuk  Kaisar Jepang tandatangani seluruh kesepakatan yang sebelumnya telah dibuat, Algren datang menghampiri Kaisar yang seakan menjadi boneka Omura tersebut dan memberikan pedang milik Katsumoto. Akhirnya Kaisar muda itupun tersadar atas kesalahannya dan membatalkan perjanjian. Duta besar sangat marah dan merasa dipermalukan, Omura juga kecewa dan merasa dipermalukan oleh Kaisar, namun ketika Kaisar mengijikan Omura untuk melakukan bunuh diri karena menanggung rasa malu, Omura menolaknya dan mundur kecewa.
Akhir cerita Algren kembali ke desa Samurai untuk kembali kekedamaian yang ia temukan sebelumya. Kedamaian dan ketenangan yang hanya bisa ia dapatkan dalam hidupnya selama ini.

 Analisis tokoh: Kapten Nathan Algren adalah mantan Angkatan Darat Amerika Serikat,  ia merupakan mantan kapten yang akhirnya kecanduan pada alkohol karena kecewa juga trauma yang dialaminya. Algren merasa kecewa dan trauma berkepanjangan akibat masa lalunya yang telah memberantas para suku hindian warga asli Amerika. Ia membunuh semua orang tak berdosa tanpa pandang bulu saat itu, tua muda bahkan anak-aak ia bunuh.
Karena kejadian tersebut ia selalu terbayang-bayang dan mengganggu batinnya. Dalam tahun-tahun mengikuti dinas militer-pun Algren memenuhi hidupnya dengan kisah perang yang selalu berkaitan dengan senjata dan pembunuhan, menunjukan pada penonton membuat Algren makin terhambat kondisi mentalnya.
Dapat terlihat jelas dalam film ini bahwa Nathan Algren memiliki pola penyesuaian diri yang tidak normal, karena seseorang dapat dikatan memiliki penyesuaian diri yang normal, apabila dia mampu memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya secara wajar, tidak merugikan diri sendiri dan lingkungannya, serta sesuai dengan norma agama. Berbeda dengan Algren, ia memiliki masalah trauma dan menyelesaikannya dengan cara minum-minuman beralkohol yang sudah pasti merugikan dirinya sendiri dan dampak dari berbagai pertempuran yang ia hadapi juga membuatnya bertanya-tanya tentang Tuhan.
Mentalnya yang terganggu terus menerus karena bayangan pembunuhan petarungan demi petarungan membuat Algren semakin kecanduan pada alkohol, namun ketika ia dikirim ke Jepang saat statusnya menjadi tawanan para samurai ia berangsur-angsur pulih dan terlepas dari alkohol. Ia mempelajari segala sesuatu tentang samurai dan akhirnya menemukan ketenangan. Di desa para samurai ini pula setelah sekian lama akhirnya Algren bisa merasakan tidur  nyenyak tanpa gangguan.
Di desa samurai Algren mempelajari tentang kebudayaa mereka, setiap orang menegakan sopan santunya tetapi dibalik kesopanan mereka Algren merasakan perasaan yang mendalam. Algren juga mencoba untuk memahami apa itu samurai, dan ketika ia menemukan pemahamannya ia pun mencoba masuk kesdalamnya, menjadi salah satu samurai sehingga ia mendapatkan ketenangan dalam hidupnya sehingga ia mau kembali lagi menghabiskan sisa hidupnya di desa ini setelah menyadarkan Kaisar.dapat disimpulkan di desa ini Algren akhirnya dapat memiliki pola penyesuaian diri yang  normal.

Beberapa tayangan kata hati kapten Nathan Algren :









Algren mempertanyakan Tuhan