Senin, 20 November 2017

8. MENGANALISIS FILM DAN MENGKAITKAN PADA ILMU PSIKOLOGI


Film “The Last Samurai” (Edward Zwick: 2003)
Ringkasan cerita:   film “The Last Samurai” mengisahkan tentang seorang pria yang menjadi tokoh utama bernama Nathan Algren (diperankan oleh Tom Cruise) yang merupakan mantan anggota pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat yang tertarik pada samurai.
 Nathan Algren atau yang biasa disapa Algren adalah seorang pria mantan pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat, ia merupakan kapten pasukan dan pecandu alkohol. Didepan warga amerika dia membanggakan dirinya yang merupakan kapten hebat yang menang memberantas para warga Hindian (penduduk asli Amerika) namun tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya ia terus terbayang-bayang atas kejadian pembantaian tersebut dan akhirnya melarikan diri pada alkohol.
Singkat cerita Algren mendapat tawaran untuk membimbing pasukan kerajaan Jepang dalam kedisiplinan barat dalam rangka membasmi para samurai yang dianggap sebagai pemberontak oleh kerajaan Jepang . Samurai adalah sekelompok komunitas bangsa Jepang yang menganut idealisme sangat kuat. Mereka mempertahankan kesetian dan kehormatan harga diri dengan sangat tinggi, mereka juga rela mati untuk membela semua itu. Dan karena idealisme yang dipegang teguh itu menjadikan para anggota kerajaan Jepang yang sedang memodernisasikan diri merasa para samurai adalah pemberontak yang tidak patuh pada keinginan kerajaan.
Berangkatlah kapten Algren ke Jepang untuk melaksanakan tugas. Algren membimbing pasukannya dengan sungguh-sungguh. Suatu ketika Algren diperintahkan untuk melawan pasukan samurai yang akan dipimpin oleh Katsumoto. Namun Algren tidak yakin bahwa pasukannya sudah siap untuk melakukan perang. Perintah tetaplah perintah dan akhirnya Algren beserta pasukannya yang amatir berangkat untuk melawan para samurai. Banyak yang mati dalam pertempuran tersebut, baik dari pihak Algren mau-pun Katsumoto. Dan karena pasukan Algren yang masih amatir mereka-pun berhasil dipukul mundur oleh para samurai.
Tersisalah Algren yang dikepung dan diserang oleh beberapa samurai, namun ia tetap kuat bertahan hingga membunuh beberapa orang walau-pun sudah terluka parah. Ketika ia akan segera dieksekusi secara bersamaan oleh para samurai, Katsumoto pemimpin para samurai menghentikannya dan memerintahkan agar anak buahnya membawa Algren bukan membunuhnya.
Kapten Algren-pun menjadi tawanan di desa para samurai, ia ditampung di rumah adik Katsumoto yaitu Taka yang tidak lain adalah istri dari salah satu samurai yang telah dibunuh oleh Algren. Algren dirawat oleh Taka agar luka-lukanya membaik dan cepat pulih. Setelah pulih Algren bingung mengapa Katsumoto menjadikannya sebagai tawanan bukan dibiarkan mati ketika perang.
Ternyata sebelumnya disebuah meditasi yang dilakukan Katsumoto, ia melihat pertanda adanya seekor harimau putih dengan mata tajam dan gagah beraninya melawan para samurai. Setting kejadian harimau putih tersebut sama persis dengan keadaan Algren ketika ia sedang melawan para samurai dan tidak pantang menyerah walau-pun sudah terluka parah. Akhirnya Katsumoto memutuskan membawa Algren untuk mempelajari musuhnya tersebut.
 Pada mulanya Algren menolak untuk berbicara pada Katsumoto, namun seiring berjalannya waktu akhirnya mereka bisa menjadi teman akrab dengan perbincangan-perbincangan mereka. Algren-pun mempelajari berbagai macam kehidupan tentang samurai di desa ini. Dan akhirnya Algren menjadi lebih kuat dari sebelumya.
Musim semi -pun tiba, sesuai janji Katsumoto, Algren akan dipulangkan pada tempatnya semula. Ketika sampai di tempatnya, Algren kembali bertemu Omura yang tidak lain adalah orang yang dulu menawarinya pekerjaan membimbing tentara Jepang , kini Omura mengajak Algren ditempatkan dalam pasukan komando untuk kembali membunuh Katsumoto beserta para samurai, namun Algren tidak menjawabnya. Setelah berfikir akhirnya Algren  membelok dan bergabung pada  pasukan Samurai serta menyelamatkan Katsumoto.
Singkat cerita setelahnya terjadilah peperangan antara pasukan tentara modern Jepang dibawah perintah Omura melawan para Samurai dipimpin Katsumoto dan Algren. Karena pasukannya yang lebih sedikit serta senjata yang lebih tradisional akhirnya pasukan samurai kalah.
 Karena malu atas kekalahan tersebut diakhir peperangan Katsumoto rela membunuh dirinya sendiri sebagai keyakinan para samurai untuk menanggung beban malu atas kekalahan. Awalnya Algren mencegahnya namun Katsumoto memohon pada Algren untuk melakukannya, akhirnya Katsumoto-pun tewas disertai penghormatan para prajurit Jepang dari pihak musuh untuk terakhir kalinya.
Ketika duta Amerika mempersiapkan dokumen untuk  Kaisar Jepang tandatangani seluruh kesepakatan yang sebelumnya telah dibuat, Algren datang menghampiri Kaisar yang seakan menjadi boneka Omura tersebut dan memberikan pedang milik Katsumoto. Akhirnya Kaisar muda itupun tersadar atas kesalahannya dan membatalkan perjanjian. Duta besar sangat marah dan merasa dipermalukan, Omura juga kecewa dan merasa dipermalukan oleh Kaisar, namun ketika Kaisar mengijikan Omura untuk melakukan bunuh diri karena menanggung rasa malu, Omura menolaknya dan mundur kecewa.
Akhir cerita Algren kembali ke desa Samurai untuk kembali kekedamaian yang ia temukan sebelumya. Kedamaian dan ketenangan yang hanya bisa ia dapatkan dalam hidupnya selama ini.

 Analisis tokoh: Kapten Nathan Algren adalah mantan Angkatan Darat Amerika Serikat,  ia merupakan mantan kapten yang akhirnya kecanduan pada alkohol karena kecewa juga trauma yang dialaminya. Algren merasa kecewa dan trauma berkepanjangan akibat masa lalunya yang telah memberantas para suku hindian warga asli Amerika. Ia membunuh semua orang tak berdosa tanpa pandang bulu saat itu, tua muda bahkan anak-aak ia bunuh.
Karena kejadian tersebut ia selalu terbayang-bayang dan mengganggu batinnya. Dalam tahun-tahun mengikuti dinas militer-pun Algren memenuhi hidupnya dengan kisah perang yang selalu berkaitan dengan senjata dan pembunuhan, menunjukan pada penonton membuat Algren makin terhambat kondisi mentalnya.
Dapat terlihat jelas dalam film ini bahwa Nathan Algren memiliki pola penyesuaian diri yang tidak normal, karena seseorang dapat dikatan memiliki penyesuaian diri yang normal, apabila dia mampu memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya secara wajar, tidak merugikan diri sendiri dan lingkungannya, serta sesuai dengan norma agama. Berbeda dengan Algren, ia memiliki masalah trauma dan menyelesaikannya dengan cara minum-minuman beralkohol yang sudah pasti merugikan dirinya sendiri dan dampak dari berbagai pertempuran yang ia hadapi juga membuatnya bertanya-tanya tentang Tuhan.
Mentalnya yang terganggu terus menerus karena bayangan pembunuhan petarungan demi petarungan membuat Algren semakin kecanduan pada alkohol, namun ketika ia dikirim ke Jepang saat statusnya menjadi tawanan para samurai ia berangsur-angsur pulih dan terlepas dari alkohol. Ia mempelajari segala sesuatu tentang samurai dan akhirnya menemukan ketenangan. Di desa para samurai ini pula setelah sekian lama akhirnya Algren bisa merasakan tidur  nyenyak tanpa gangguan.
Di desa samurai Algren mempelajari tentang kebudayaa mereka, setiap orang menegakan sopan santunya tetapi dibalik kesopanan mereka Algren merasakan perasaan yang mendalam. Algren juga mencoba untuk memahami apa itu samurai, dan ketika ia menemukan pemahamannya ia pun mencoba masuk kesdalamnya, menjadi salah satu samurai sehingga ia mendapatkan ketenangan dalam hidupnya sehingga ia mau kembali lagi menghabiskan sisa hidupnya di desa ini setelah menyadarkan Kaisar.dapat disimpulkan di desa ini Algren akhirnya dapat memiliki pola penyesuaian diri yang  normal.

Beberapa tayangan kata hati kapten Nathan Algren :









Algren mempertanyakan Tuhan
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar