Senin, 20 November 2017

12. AKU TERMASUK GAYA BELAJAR YANG MANA?



a.     Pengertian Gaya Belajar
Istilah gaya belajar berlaku pada segala sesuatu yang mempengaruhi cara individu belajar. Hal ini termasuk menyerap dan memproses informasi, ditambah cara kita berpikir dan berkomunikasi. Menurut S. nasution, “gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir dan memecahkan soal.” (Nasution, 2008:94). Sedangkan menurut Joko Susilo “gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut (Susilo,2006:94). Selanjutnya menurut DePorter dan Hernacki gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur serta mengelola informasi. (DePorter & Mike Hernacki, 2000:110-112).
Dari beragam macam penadapat diatas, dapat disimpulkan bahwa gaya belajar siswa adalah cara yang kosisten yang dilakukan individu yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima, menyerap informasi dari lingkungan dan memproses serta mengelola informasi tersebut.
b.    Macam-macam gaya belajar
Seorang guru sudah seharusnya memahami gaya belajar siswanya, karena siswa bisa lebih mudah memahami pelajaran ketika pelajaran tersebut sesuai dengan tipe belajar yang disenanginya. Menurut Bobbi DePorter dalam Quantum Learning mendefinisikan bahwa modalitas belajar adalah cara termudah bagi individu dalam menyerap informasi. Kemudian DePorter dan Hernacki juga mengemukakan tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality). Ketiga gaya belajar tersebut adalah gaya belajar visual (belajar dengan cara melihat), auditorial (belajar dengan cara mendengar), dan kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh). Pengkategorian ini hanya merupakan pedoman bahwa individu memiliki salah satu karakteristik yang paling menonjol sehingga jika ia mendapatkan rangsangan yang sesuai dalam belajar maka akan memudahkannya untuk menyerap pelajaran.
Adapun ciri-ciri perilaku individu dengan karakteristik gaya belajar seperti disebutkan diatas, menurut DePorter & Hernacki, adalah sebagai berikut:
1)    Gaya Belajar Visual (Visual learners)
Individu yang memiliki kemampuan belajar visual yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku: (a)  rapi dan teratur, (b) berbicara dengan cepat, (c)  mampu membuat rencana dan mengatur jangka panjang dengan baik, d)  teliti dan rinci, (e) mementingkan penampilan, (f)  lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar, (g)  mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi visual, (h)  memiliki kemampuan mengeja huruf dengan sangat baik, (i) biasanya tidak mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik ketika sedang belajar, (j) sulit menerima instruksi verbal (oleh karena itu seringkali ia minta instruksi secara tertulis), (k) merupakan pembaca yang cepat dan tekun, (l) lebih suka membaca daripada dibacakan, (m)  dalam memberikan respon terhadap segala sesuatu, ia selalu bersikap waspada, membutuhkan penjelasan menyeluruh tentang tujuan dan berbagai hal lain yang berkaitan, (n)  jika sedang berbicara di telpon ia suka membuat coretancoretan tanpa arti selama berbicara, (o)  lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain, (p)  sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat "ya" atau "tidak”, (q)  lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada berpidato/ berceramah, (r)  lebih tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, gambar) dari pada musik, (s) sering kali menegtahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai menuliskan dalam kata-kata, (t)  kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan.
2)    Gaya Belajar Auditorial (Auditory Learners)
Individu yang memiliki kemampuan belajar auditorial yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku: (a) sering berbicara sendiri ketika sedang bekerja (belajar), (b)  mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik, (c) menggerakan bibir dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca, (d) lebih senang mendengarkan (dibacakan) daripada membaca, (e) jika membaca maka lebih senang membaca dengan suara keras, (f) dapat mengulangi atau menirukan nada, irama dan warna suara, (g) mengalami kesulitan untuk menuliskan sesuatu, tetapi sangat pandai dalam bercerita, (h) berbicara dalam irama yang terpola dengan baik, (i) berbicara dengan sangat fasih, (j) lebih menyukai seni musik dibandingkan seni yang lainnya, (k) belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada apa yang dilihat, (l) senang berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar, (m) mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas-tugas yang berhubungan dengan visualisasi, (n) lebih pandai mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan keras daripada menuliskannya, (o) lebih suka humor atau gurauan lisan daripada membaca buku humor/komik.
3)    Gaya Belajar Kinestetik (Tactual Learners)
Individu yang memiliki kemampuan belajar kinestetik yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku: (a) berbicara dengan perlahan, (b) menanggapi perhatian fisik, (c) menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka, (d) berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain, (e) banyak gerak fisik, (f) memiliki perkembangan awal otot-otot yang besar, (g) belajar melalui praktek langsung atau manipulasi, (h) menghafalkan sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung, (i) menggunakan jari untuk menunjuk kata yang dibaca ketika sedang membaca, (j) banyak menggunakan bahasa tubuh (non verbal), (k) tidak dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama, (l) sulit membaca peta kecuali ia memang pernah ke tempat tersebut, (m) menggunakan kata-kata yang mengandung aksi, (n) pada umumnya tulisannya jelek, (o) menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan (secara fisik), (p) ingin melakukan segala sesuatu (DePorter & Hernacki, Mike,2000:110-112).
Nasution (2008:115) menyatakan bahwa, berbagai macam metode mengajar telah banyak diterapkan dan diujicobakan kepada siswa untuk memperoleh hasil yang efektif dalam proses pembelajaran. Pada kenyataannya tidak ada satu metode mengajar yang lebih baik daripada metode mengajar yang lain. Jika berbagai metode mengajar telah ditetapkan dan tidak menunjukkan hasil yang diharapkan, maka alternatif lain yang dapat dilakukan oleh guru secara individual dalam proses pembelajaran yaitu atas dasar pemahaman terhadap gaya belajar siswa.
Termasuk gaya belajar yang mana kah gaya belajar mu?
DAFTAR PUSTAKA
DePorter, Bobbi & Hernacki, Mike. 2000. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
Nasution, S. 2008.Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Susilo, Joko. 2006. Gaya Belajar Menjadikan makin Pintar . Yogyakarta: Pinus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar