Setiap orang pasti
memiliki kebahagiaannya masing-masing, ada yang bahagia karena pencapaiannya
terhadap suatu tujuan, bahagia memiliki kelurga yang utuh dan harmonis, bahagia
karena memiliki tubuh ideal dan lain sebagainya. Namun tidak sedikit juga orang
yang tidak merasakan kebahagian karena
harapan-harapannya belum bisa tercapai, sedang diuji atau tidak memiliki
seperti apa yang dimiliki orang lain. Tapi tidak sadarkah? Bahwa manusia
diciptkan dengan bentuk yang paling sempurna diantara makhluk ciptaan lainnya.
Tidak sadarkah bahwa seharusnya manusia berbahagia setiap saat?. Tidakkah
manusia berbahagia karena masih diberikan kesempatan untuk hidup dan
memperbaiki diri? Tidakkah manusia berbahagia karena alam diciptakan membantu kelangsungan
hidup manusia? Tidakkah manusia bahagia karena fungsi tubuhnya masih bekerja
normal? Dan nikmat Allah yang lainnya yang sangat melimpah sehingga tak dapat
disebutkan satu persatu. Setelah Allah memberikan segala kenikmatan tersebut Allah
bertanya dalam Qur’an surat Ar-rahman
yang ayatnya di ulang-ulang yang artinya: “maka
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
Kemudian apakah dengan begitu manusia
masih merasa tidak bahagia sedangkan nikmat Allah begitu melimpah? Apakah hanya
dengan satu dua cobaan yang Allah berikan lantas manusia pantas mengeluh dan
merasa hidupnya menderita? Padahal Allah memberikan manusia sebuah ujian yang
sesuai dengan kemampuannya, Firman Allah SWT “bahwa Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya..” (Al-Baqarah:
286) adalah penjelasan yang menguatkan prinsip tersebut. Maka selagi kita masih
diberi berbagai kenikmatan bersyukurlah, dengan bersyukur Allah akan
menambahkan lagi nikmat pada hamba-Nya. Al-Qur’an menerangkan,”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya
Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
pasti azab-Ku sangat berat.”(QS.ibrahim: 7).
Bersyukurlah maka kita akan selalu merasa
bahagia, bersyukurlah dan hilangkan prasangka bahwa ujian itu terlalu berat.
Lihat sekeliling jangan terlalu berfokus pada kesulitan sendiri maka kita akan
menemukan betapa melimpahnya nikmat yang diberikan Allah pada kita. Hadapi
ujian dan cobaan dengan sekuat mungkin, berusaha dan berdo’a maka Allah akan
mempermudah urusan kita.
Ketika kamu bersedih maka ada lantai yang
siap untukmu bersujud, mengadu dan bercerita pada Tuhanmu yang Maha Mendengar.
Betapa indahnya ketika kau menangis berbisik pada tanah namun tersampaikan
hingga Arsy-Nya J
Wallaahu a’lam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar