Senin, 20 November 2017

9. SYUKUR KEMUDIAN BAHAGIA



Setiap orang pasti memiliki kebahagiaannya masing-masing, ada yang bahagia karena pencapaiannya terhadap suatu tujuan, bahagia memiliki kelurga yang utuh dan harmonis, bahagia karena memiliki tubuh ideal dan lain sebagainya. Namun tidak sedikit juga orang yang  tidak merasakan kebahagian karena harapan-harapannya belum bisa tercapai, sedang diuji atau tidak memiliki seperti apa yang dimiliki orang lain. Tapi tidak sadarkah? Bahwa manusia diciptkan dengan bentuk yang paling sempurna diantara makhluk ciptaan lainnya. Tidak sadarkah bahwa seharusnya manusia berbahagia setiap saat?. Tidakkah manusia berbahagia karena masih diberikan kesempatan untuk hidup dan memperbaiki diri? Tidakkah manusia berbahagia karena alam diciptakan membantu kelangsungan hidup manusia? Tidakkah manusia bahagia karena fungsi tubuhnya masih bekerja normal? Dan nikmat Allah yang lainnya yang sangat melimpah sehingga tak dapat disebutkan satu persatu. Setelah Allah memberikan segala kenikmatan tersebut Allah bertanya dalam Qur’an  surat Ar-rahman yang ayatnya di ulang-ulang yang artinya: “maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
Kemudian apakah dengan begitu manusia masih merasa tidak bahagia sedangkan nikmat Allah begitu melimpah? Apakah hanya dengan satu dua cobaan yang Allah berikan lantas manusia pantas mengeluh dan merasa hidupnya menderita? Padahal Allah memberikan manusia sebuah ujian yang sesuai dengan kemampuannya, Firman Allah SWT “bahwa Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya..” (Al-Baqarah: 286) adalah penjelasan yang menguatkan prinsip tersebut. Maka selagi kita masih diberi berbagai kenikmatan bersyukurlah, dengan bersyukur Allah akan menambahkan lagi nikmat pada hamba-Nya. Al-Qur’an menerangkan,”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”(QS.ibrahim: 7).
Bersyukurlah maka kita akan selalu merasa bahagia, bersyukurlah dan hilangkan prasangka bahwa ujian itu terlalu berat. Lihat sekeliling jangan terlalu berfokus pada kesulitan sendiri maka kita akan menemukan betapa melimpahnya nikmat yang diberikan Allah pada kita. Hadapi ujian dan cobaan dengan sekuat mungkin, berusaha dan berdo’a maka Allah akan mempermudah urusan kita.
Ketika kamu bersedih maka ada lantai yang siap untukmu bersujud, mengadu dan bercerita pada Tuhanmu yang Maha Mendengar. Betapa indahnya ketika kau menangis berbisik pada tanah namun tersampaikan hingga Arsy-Nya J
Wallaahu a’lam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar