Kesulitan dan kelemahan dalam melakukan kajian terhadap manajemen bimbingan dan konseling bagaimana solusinya terhadap kesulitan dan kelemahan itu
- adanya persepsi konselor bahwa bimbingan konseling mampu bekerja sendiri, fakta dilapangan menunjukkan tidak semua konselor bisa bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam upaya penanganan masalah konseli. Konselor seringkali bekerja sendiri, tanpa memperhatikan pihak-pihak lain yang terkait dalam upaya menangani masalah konseli. Hal ini tentunya akan berdampak pada beratnya tugas konselor, terhambatnya tujuan konseling yang akan dicapai, serta kurang maksimalnya bantuan konselor dalam penyelesaian masalah yang dialami konseli. Solusinya adalah, melakukan kerja sama dengan para staf lain yang terdapat di sekolah, hilangkan dan buang jauh-jauh persepsi konselor bahwa bimbingan konseling mampu bekerja sendiri, fakta dilapangan menunjukkan tidak semua konselor bisa bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam upaya penanganan masalah konseli
- tidak adanya manajemen Bimbingan Konseling yang baik di sekolah, Dengan adanya manajemen bimbingan konseling yang baik, akan menghasilkan alur kinerja konselor yang jelas. Sehingga kinerja konselor akan menjadi lebih efektif dan efisien, solusinya adalah, melaksanakan manajemen BK yang baik di sekolah.
- tidak melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling, Untuk menguji keefektifan dan memperbaiki program layanan bimbingan dan konseling perlu dilakukan eveluasi. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua konselor melaksanakan evaluasi. Banyak alasan konselor tersebut tidak melakukan evaluasi program layanan, antara lain, ketidakmampuan konselor melakukan evaluasi, minimnya minat konselor untuk belajar melakukan evaluasi program layanan bimbingan konseling, dan minimnya pelatihan yang diberikan kepada konselor untuk mengevaluasi program layanan bimbingan dan konseling. Solusinya adalah konselor harus memiliki pendidikan yang memadai sebelum menjadi seorang konselor di sekolah agar ia memiliki kemampuan yang mumpuni ketika terjun ke lapangan. Selain itu, sebagai individu sudah seharusnya memiliki sifat kurang pada ilmu yang dimilikinya agar ia terus menerus mencari ilmu untuk menambahkan pengetahuan dan menambah pengalamannya agar dapat menjadi konselor yang professional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar