Minggu, 10 Desember 2017

26. CONTOH PEMBUATAN SATUAN LAYANAN BK



Satuan Layanan
Mata layanan               : Layanan Dasar
Bidang Bimbingan      : Pribadi sosial
Jenis Bimbingan          : Bimbingan Kelompok
Standar Kompetensi   : Menghargai diri sendiri dan orang lain
Tujuan                         : Siswa mampu mengetahui tentang dirinya melalui penilaian dari orang lain dan mampu menerima penilaian tersebut serta mampu mengenal teman-temannya lebih baik.
Kompetensi Dasar       : Menyimpulkan beberapa faktor yang mempengaruhi efektifitas perkawanan (P/S7.7.24)
Indikator                     : 1. dapat mengenal kawannya dengan baik
  2. dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan diri dimata orang lain
  3. dapat menerima penilaian negatif dari orang lain dan mencoba merubahnya menjadi lebih baik
Materi                          : siswa dapat menilai dan memahami tentang dirinya dan temannya, siswa juga dapat menirima penilaian-penialaian dari orang lain secara terbuka.
Metode dan Teknik     : metode umpan balik dengan teknik menulis / written
Alat Bahan                  : kertas dan alat tulis
Kelas                           : 7 (tujuh)
Semester                      : 2  (dua)
Langkah-langkah
1. Awal
a.  Pernyataan Tujuan         : Konselor mengecek peserta dengan penuh semangat dan keceriaan supaya peserta lebih termotivasi dan bersemangat untuk mengikuti layanan, memberikan informasi tentang tujuan pelaksanaan bimbingan kelompok, penyampaian kompetensi yang akan dicapai serta skenario pelaksanaan kegiatan layanan.
1)   Adapun tujuan pelaksanaan bimbingan kelompok ini yaitu agar siswa mampu mengetahui tentang dirinya melalui penilaian dari orang lain dan mampu menerima penilaian tersebut serta mampu mengenal teman-temannya lebih baik.
2)   Hari ini kita akan mempraktekkan tentang pengetahuan diri sendiri dan orang lain
3)   Kita akan mencoba permainan sederhana yaitu who and how I’am?
4)   Pertama sediakan sebuah kertas dan alat tulis
5)   Tulis nama masing-masing di atas kertas
6)   Tulis beberapa hal tentang masing-masing diri yang mungkin tidak banyak orang yang tahu
7)   Setelah selesai kumpulkan
8)   Kertas akan diacak dan dibacakan hasilnya didepan para siswa tanpa menyebutkan nama penulis.
9)   Siswa diberikan kesempatan untuk menebak siapa yang memiliki ciri-ciri yang telah disebutkan.
10)    Jika semua telah mendapatkan giliran dibacakan dan ditebak kertas dikembalikan pada siswa secara acak.
11)    Siswa kembali diinstruksikan untuk menuliskan tentang beberapa hal tentang kepribadian atau apapun yang diketahui tentang seseorang yang namanya ia dapatkan.
12)    Kertas di gilir berputar agar semua mendapat kesempatan untuk menuliskan penilaiannya
13)    Jika semua sudah merasa menyelesaikan tugas tersebut kertas bisa dibagikan pada pemilik nama yang sebenarnya.
14)    Setelah selesai permainan ini, barulah kita mengadakan refleksi terhadap apa yang baru saja telah dilakukan.
b.    Pembentukan kelompok : -
c.    Konsolidasi                    : Konselor memberikan kesempatan kepada peserta untuk melakukan konsolidasi sekiranya ada yang belum dipahami dalam pelaksanaan bimbingan kelompok dan tugasnya. Misalnya,”Adik-adik semua , apa sudah mengerti dengan kegiatan yang akan kita lakukan sekarang? Jika ada yang belum mengerti silakan ditanyakan!”
2. Transisi
a. Resolusi Konflik (storming):  Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok tersebut dengan baik, dengan berupaya mengkondusifkan situasi pelaksanaan layanan. Misalnya saja ”Adik-adik semuanya yang baik dan pintar, kakak harap adik-adik mengikuti kegiatan ini dengan baik ,tidak usah tegang, namun relaks tapi tetap fokus yaa,  siap adik-adilk?!”
b.  Pengembangan Norma Kelompok (Norming)   : Konselor melakukan re-konsolidasi dan re-konstruksi kelompok dengan melakukan pembagian tugas dan kontrak terhadap layanan yang akan dilaksanakan, sehingga peran masing-masing anggota kelompok mengerti dengan tugasnya masing-masing.          
3.Kerja
a. Ekperientasi        : Peserta yang sudah siap dan faham mengenai masing-masing tugasnya dikondisikan untuk melakukan permainan yang sudah dipersiapkan, yaitu who and how I’am?. Adapun operasional pelaksanaannya yaitu:
1)   Masing-masing siswa diinstruksikan untuk mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam permainan
2)   Pertama sediakan sebuah kertas dan alat tulis
3)   Tulis nama masing-masing di atas kertas
4)   Tulis beberapa hal tentang masing-masing diri yang mungkin tidak banyak orang yang tahu
5)   Setelah selesai kumpulkan
6)   Kertas akan diacak dan dibacakan hasilnya didepan para siswa tanpa menyebutkan nama penulis.
7)   Siswa diberikan kesempatan untuk menebak siapa yang memiliki ciri-ciri yang telah disebutkan.
8)   Jika semua telah mendapatkan giliran dibacakan dan ditebak kertas dikembalikan pada siswa secara acak.
9)   Siswa kembali diinstruksikan untuk menuliskan tentang beberapa hal tentang kepribadian atau apapun yang diketahui tentang seseorang yang namanya ia dapatkan.
10)    Kertas di gilir berputar agar semua mendapat kesempatan untuk menuliskan penilaiannya
11)    Jika semua sudah merasa menyelesaikan tugas tersebut kertas bisa dibagikan pada pemilik nama yang sebenarnya.
12)    Permainan akan berakhir apabila masing-masing siswa dalam kelompok telah menerima kertas miliknya.
b.    Identifikasi           :  Apabila kegiatan tersebut sudah dijalankan,dan semua siswa sudah selesai melakukannya, maka selanjutnya konselor melakukan refleksi tahap satu dengan melontarkan beberapa pertanyaan untuk mengidentifikasi pola respon konseli setelah melakukan teknik menulis/write (who and how I’am?) tersebut (what happen?). Adapun pertanyaan yang bisa dimunculkan, yaitu:
1)   Apakah kalian sudah melakukan kegiatan tadi dengan sunggguh-sungguh?
2)   Bagaimana perasaan kalian ketika berhasil menebak dengan benar/salah?
c.     Analisis    : Konselor melakukan refleksi tahap dua dengan cara mengajak konseli/siswa untuk memikirkan makna bagi penyelesaian masalahnya (so what?). Adapun beberapa pertanyaan analisis yang bisa disampaikan yaitu:
1)   Bagaimana perasaan kalian ketika membaca hasil dari penilaian teman-teman terhadap diri kalian?
2)   Apakah ada sesuatu yang berkesan ketika kalian melakukan kegiatan tadi?
d.    Generalisasi          :  Konselor melaksanakan refleksi tahap akhir dengan cara mengajak konseli/siswa membuat rencana perbaikan atas kelemahan-kelemahannya (now what?). Adapun beberapa pertanyaan yang bisa dilontarkan yaitu:
1)        Apakah kalian merasa kekurangan yang ada pada diri harus diubah?
2)        Adakah perasaan ingin mengenal teman-teman lebih baik setelah melakukan permainan tadi?
4.Terminasi
a. Refleksi umum  : Konselor mengajak konseli untuk melakukan review atas proses bimbingan kelompok yang sudah dilaksanakan. Misalnya saja”Adik-adik semuanya, bagaimana perasaan kalian setelah melakukan kegiatan tadi?” Apakah kalian menemukan hal-hal baru yang berkesan setelah mengikuti kegiatan tersebut? Pada intinya, kita perlu menanamkan keterbukaan diri pada penilaian orang lain terhadap diri kita, tidak selamanya kita mejad orang yang baik, namun dengan itu kita harus bias mengubah diri kita menjadi lebih baik lagi, kita juga bias mencoba mngenal teman kita lebih baik lagi agar kita bisa lebih memahaminya dan dapat memiliki banyak teman.
b.         Tindak Lanjut : Konselor memberikan penguatan kepada konseli untuk merealisasikan rencana-rencana perbaikan. Misalnya” Adik-adik semuanya, karena kalian sudah mengetahui betapa pentingnya berteman, maka sebaiknya kita memahami teman-teman kita agar lebih meminimalisir terjadinya konfli-konflik kecil atas perbedaan yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar