Contoh pengembangan ekonomi kreatif Banten ada dalam
bidang kesenian, kuliner dan tempat wisata, misalnya batik Banten, batik Banten
merupakan kearifan lokal yang tersisa dari pusat kerajaan pemerintahan Islam
Kesultanan Banten Sejak dipatenkan tahun 2003, batik Banten telah mengalami
proses yang panjang hingga akhirnya diakui seluruh dunia.Pada saat ini batik
Banten sudah banyak diminati karena semakin terndy dan stylish. Tidak hanya
menjual barang bentuk kain, tetapi sudah di modifikasi sedemikian rupa hingga
berbentuk pakaian.
Kemudian
ada Gerabah Bumi Jaya yang berasal dari “kampung gerabah” di desa bumi jaya
kecamatan ciruas, kota Serang. Produk yang dihasilkan seperti produk rumah
tangga dan produk hiasan rumah yang memiliki nilai seni tinggi. Kemudian Kerajinan Tangan Eceng Gondok Banten,
merupakan wilayah yang terdapat banyak
rawa. Pada rawa tersebut banyak eceng gongok yang tumbuh disana dan menajdi
hama air. Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya eceng gondok dimanfaatkan
untuk dibuat kerajinan tangan agar menambah nilai jual.
Di
segi makanan ada Emping, biji melinjo saat ini
dimantfaatkan menjadi makanan yang menjadi ciri khas Banten yaitu emping. Emping
sudah hadir dengan berbagai macam rasa seperti asin, pedas, pedas manis, dan
lain sebagainya dan dikemas dalam kemasan yang menarik agar terus menambah
nilai jualnya.
Lalu di Tempat Wisata Ekonomi
kreatif pada tempat wisata diaplikasikan pada pengelolaan tempat wisata. Tempat
wisata dijaga kebersihan dan keindahannya agar para pengunjung yang datang
merasa puas dan tidak merasa sia sia telah meluangkan segalanya disana. Semua
pengolaan ini membutuhkan ide-ide dari masyarakat itu sendiri dengan begitu
maka ekonomi masyarakat Banten akan terbantu
sumber: Materi perkuliahan mata kuliah kebantenan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar