PERIERILAKU
MENGGIGIT KUKU-KUKU JARI KETIKA SEDANG MENGHADAPI KECEMASAN SOSIAL
PENDAHULUAN
Hubungan
sosial diperlukan dalam kehidupan seseorang karena manusia adalah makhluk
sosial yang saling memerlukan satu sama lain. Namun terlepas dari itu, dalam
hubungan sosial terkadang dapat menimbulkan kecemasan sosial. Kecemasan sosial
dapat terjadi pada siapa saja dan dimana saja. Kecemasan sosial pada seseorang
dapat terlihat dari perilaku yang tidak biasa yang ditunjukan oleh seseorang
baik ia sadar maupun tidak telah melakukan perilaku tersebut.
Perilaku
dari kecemasan sosial dapat kita temukan diantaranya pada seseorang yang sedang
gugup berbicara didepan umum, berfikir ketika menjawab sebuah pertanyaan dalam
percakapan, dan lain sebagainya. Bentuk dari perilaku kecemasan itu sendiri
antara lain, menggerak-gerakan tangan ataupun kaki, berjalan mondar mandir,
menggigiti kuku-kuku pada jari tangan, menggertakan gigi, mengalihkan pandangan
dan masih banyak lagi.
Perilaku
yang ditunjukan saat kecemasan sosial terjadi adalah suatu tingkah laku untuk
mengalihkan rasa cemas yang timbul pada seseorang ketika sedang bersosialisasi.
PEMBAHASAN
A. Kecemasan
Sosial
Kecemasan
sosial adalah istilah untuk ketakutan, rasa gugup dan kecemasan yang dirasakan seseorang saat
melakukan interaksi sosial dengan orang
lain (Gillian Butler, 2008: 1).
Kecemasan
sosial akan menjadikan seseorang
berpikir bahwa orang lain sedang melihat dan menilai dirinya dengan hal-hal yang negatif atau buruk
disebabkan sesuatu yang dikatakan atau sesuatu yang
sedang dilakukan. Perasaan takut ketika individu akan melakukan sesuatu yang akan menjadikan individu terhina
atau memalukan tidak dilarang, karena menjadikan individu waspada: sadar dengan
berbagai hal yang akan dilakukan.
Orang
yang mengalami kecemasan sosial cenderung akan berasumsi saat dirinya melakukan perbincangan dengan orang lain
maka lawan bicaranya akan memperhatikan kelemahannya atau kecanggungannya
sehingga remaja akan ditinggalkan,
diabaikan, dikritik atau ditolak karena memiliki perilaku yang tidak dapat diterima.
Kecemasan
sosial adalah ketakutan pada situasi sosial dan pada saat berinteraksi dengan orang lain yang
secara otomatis dapat membawa pada perasaan,
penilaian, evaluasi, dan rendah diri. Dengan kata lain, kecemasan sosial adalah ketakutan dan kecemasan
yang dinilai dan dievaluasi negatif oleh orang
lain, yang menyebabkan perasaan tidak mampu, malu, penghinaan, dan depresi.
Kecemasan
sosial adalah bentuk fobia sosial yang lebih ringan yang merupakan ketakutan yang terus-menerus
dan irasional terhadap kehadiran orang lain.
Individu berusaha menghindari suatu situasi khusus di mana individu mungkin dikritik dan menunjukkan
tanda-tanda kecemasan atau bertingkah laku dengan
cara yang memalukan. Dengan demikian, orang-orang yang menderita kecemasan sosial menghindari orang-orang
karena takut dikritik, seperti berbicara atau
menampilkan diri di depan umum, makan di depan umum, menggunakan kamar kecil umum atau melakukan
kegiatan-kegiatan lain di depan umum yang dapat
menimbulkan kecemasan yang hebat. Kecemasan ini muncul pada masa remaja ketika kesadaran sosial dan
pergaulan dengan orang lain merupakan hal yang
penting dalam kehidupan seorang remaja (Semiun, 2006)
B. Ciri-ciri
Kecemasan Sosial
Kecemasan
sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Ciri-ciri
kognitif
1) Mengkhawatirkan
apa yang orang pikirkan.
2) Sulit
untuk berkonsentrasi dan selalu mengingat apa yang orang lain katakan.
3) Fokus
terhadap diri sendiri, sangat berhati-hati dengan apa yang akan dikatakan dan dilakukan.
4) Selalu
berpikir tentang kesalahan yang mungkin akan dilakukan.
5) Selalu
berpikir tentang apa kesalahan yang telah dilakukan.
6) Pikiran
menjadi kosong, menjadi bingung untuk mengatakan sesuatu.
b) Ciri-ciri
perilaku
1) Kadang-kadang
berbicara dengan cepat atau lambat, diam, sehingga kata-katanya menjadi tidak jelas.
2) Menghindari
kontak mata dengan orang lain.
3) Melakukan
sesuatu dengan sangat hati-hati agar tidak menarik perhatian orang lain.
4) Selalu
mencari ‘aman‘ : tempat yang ‘aman‘, berbicara dengan orangyang ‘aman‘ dan
membicarakan topik yang ‘aman‘
5) Menghindari
kegiatan atau situasi social
c) Ciri-ciri
respon tubuh
1) Muka
merah karena malu, berkeringat atau menggigil
2) Tegang;
merasa sakit dan sulit untuk dapat tenang
3) Panik;
jantung berdetak kencang, nafas memburu, pusing
d) Ciri-ciri
emosi atau perasaan
1) Grogi,
cemas, takut, takut terhadap sesuatu yang belum terjadi
2) Frustrasi,
marah terhadap diri sendiri atau orang lain
3) Menjadi
tidak percaya diri
4) Merasa
sedih, depresi, tidak memiliki harapan untuk berubah
C. Aspek-Aspek
Kecemasan Sosial
La
Greca dan Lopez (Olivarez, 2005: 201) mengemukakan ada tiga aspek kecemasan
sosial yaitu :
a) Ketakutan
akan evaluasi negative
b) Penghindaran
sosial dan rasa tertekan dalam situasi yang baru atau berhubungan dengan orang asing atau
baru.
c) Penghindaran
sosial dan rasa tertekan yang dialami secara umum atau dengan orang yang dikenal.
ANALISIS KASUS
BERDASARKAN TEORI
Dapat disimpulkan dari pembahasan bahwa menggigiti
jari dapat dikategorikan pada ciri-ciri perilaku dari kecemasan sosial
yang timbul karena aspek-aspek kecemasan
sosial seperti yang dikemukakan oleh la greca
dan lopez (olivarez, 2005: 201) yaitu, ketakutan akan evaluasi negatif,
penghindaran sosial dan rasa tertekan dalam situasi yang baru atau berhubungan dengan orang asing atau
baru, penghindaran sosial dan rasa tertekan yang dialami secara umum atau
dengan orang yang dikenal.
KESIMPULAN
Orang-orang yang menderita kecemasan sosial menghindari orang-orang
karena takut dikritik, seperti berbicara atau
menampilkan diri di depan umum, makan di depan umum, menggunakan kamar kecil umum atau melakukan
kegiatan-kegiatan lain di depan umum yang dapat
menimbulkan kecemasan yang hebat. Kecemasan ini muncul pada masa remaja ketika kesadaran sosial dan
pergaulan dengan orang lain merupakan hal yang
penting dalam kehidupan seorang remaja (Semiun, 2006)
Kecemasan
sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Ciri-ciri
kognitif
b. Ciri-ciri
perilaku
c. Ciri-ciri
respon tubuh
d. Ciri-ciri
emosi atau perasaan
Kemudian dapat disimpulkan dari pembahasan bahwa menggigiti
jari dapat dikategorikan pada ciri-ciri perilaku dari kecemasan sosial
yang timbul karena aspek-aspek kecemasan
sosial seperti yang dikemukakan oleh la greca
dan lopez (olivarez, 2005: 201) yaitu, ketakutan akan evaluasi negatif,
penghindaran sosial dan rasa tertekan dalam situasi yang baru atau berhubungan dengan orang asing atau
baru, penghindaran sosial dan rasa tertekan yang dialami secara umum atau
dengan orang yang dikenal.
DAFTAR
PUSTAKA
Durand, V Mark. 2006. Intisari Psikologi Abnormal.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Leary, Mark R. 1983. Understanding Social Anxiety.
Sage Library of Social Research, Vol 153
Lopez, & Snyder, C.R. 2003. Positive
Psychological Assessment a Handbook of Models & measures.Washington. DC :
APA
Mattick, R. P. & Clarke. 1998. Development and
Validation of Measures of Social Phobia Scrutiny Fear and Social Interaction
Anxiety. Behavior and Research and Therapy.
Sehat fresh. Gangguan kecemasan sosial.http://www.sehatfresh.com/gangguan-kecemasan-sosial/
[diunduh minggu, 8 januari 2017 pukul 22.00 WIB]
Fajar juliansyah.wordpress (2012). Social anxiety. https://fajarjuliansyah.wordpress.com/2012/04/11/social-anxiety/
[diunduh minggu, 8 januari 2017 pukul 22.00 WIB]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar