Banten
adalah provinsi yang berkembang namun masyarakatnya belum merasa bahwa
pendidikan itu penting dan akhirnya masyarakat belum bisa memaksimalkan potensi
yang ada untuk membuat Banten menjadi lebih baik lagi, Banten
juga identik dengan sesuatu yang berbau mistis dan menyeramkan, lalu Banten
juga dikenal dengan korupsiya. Lalu dijelaskan bahwa Banten memiliki beragam peninggalan bersejarah
contohnya di Banten girang, disana
terdapat bangunan-bangunan dari batu yang sengaja dibuat oleh masyarakat pada
masanya untuk dijadikan tempat tinggal namun sayang sekarang diatas batu-batu
goa di bangun kembali bangunan permanen atau rumah tinggal karena masyarakat sekitar
belum menganggap suatu peninggalan bersejarah dapat menjadi suatu sumber
ekonomi. Dijelaskan pula bahwa rombongan Cournelius De Houtman dari Belanda
pertama kali menginjakan kaki di Banten adalah di pelabuhan Karangantu dan
akhirnya Karangantu menjadi pelabuhan besar Baten lama yang merupakan pusat
perdangan internasional dikarenakan runtuhnya kerajaan Samudera Pasai yang
awalnya menjadi pusat perdagangan internasional.
Asal
mula nama Banten, Banten berasal dari kata bantahan, akhirnya dijelaskan oleh
pak Arif asal mula nama Banten. Asal mula nama Banten dari kata -ketiban inten =
kejatuhan intan; -ban inten = dimana ban yang artinya cincin lingkaran intan,
(kota Surosowan di kelilingi air bagai intan permata); -bantahan = perlawanan
(berhubungan dengan adanya perlawanan atau bantahan terhadap Maulana Hasanudin
saat mengislamkan Banten.
Pendapat
lain menurut DR. Moh Ali Fadillah menduga Banten berati “qurban”, istilah ‘bebanten/berkurban”
masih dipakai orang Bali dan orang Baduy adalah ‘wahanten’ , sebagaimana
tertuang dalam carita parahyangan yang mecatat nama ‘Wahanten Girang’
(Atja,1968). Lalu menurut naskah cina 1225 Chau Jukua dan Shunfeng Xiasong,
menyebut ‘wan-tan’ berate perahu-perahu kecil atau bileg jadi ‘wan-tan’
merupakan lafal untuk menyebut Wahanten/Banten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar