Senin, 11 Desember 2017

42. CONTOH RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL (LAYANAN INFORMASI)

 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018
A.
Komponen Layanan
Layanan Dasar
B.
Bidang Layanan
Pribadi
C.
Topik layanan
Manajemen Stress
D.
Fungsi Layanan
Pemahaman dan Pengembangan
E.
Tujuan Umum
Mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupan (Permendikbud No.111 tahun 2014)
F.
Tujuan Khusus
1.     Siswa memahami tentang stress
2.     Siswa mampu menangguliangi stress
G.
Sasaran layanan
Siswa kelas VII (tujuh) SMP Indonesia
H.
Materi layanan
Pengertian Stres, Hal-Hal yang Menimbulkan Stress, Tingkatan Stres, Tahapan Stress, Cara terbaik menghadapi, mengurangi stress dan hal yang dapat membantu mengurangi stres,
I.
Waktu
2 x 45 menit
J.
Sumber
Artikel, internet
K.
Metode/ Teknik
ceramah dan tanya jawab
L.
Media/Alat
LCD, Laptop
M.
Pelaksanaan


1. Tahap Awal/Pendahuluan


a. Pernyataan Tujuan
1.Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyapa peserta didik dengan kalimat yang membuat siswa bersemangat.
2.Pada tahap ini bisa juga diikuti dengan proses Ice Breaking/ games sederhana.
3.Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan tentang tujuan tujuan khusus yang akan dicapai

b. Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik.

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)
Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan penjelasan tentang topik yang akan dibicarakan

d. Tahap Peralihan (Transisi)
Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti

2. Tahap Inti


a. Kegiatan peserta didik
Peserta didik melakukan berbagai kegiatan sesuai langkah-langkah dan tugas serta tangggung jawab yang telah dijelaskan.

b. Kegiatan guru Bimbingan dan Konseling atau konselor                      
Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan materi yang telah disiapkan

3. Tahap Penutup



a. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan penguatan atau
b. merencanakan tindak lanjut.
N.
Evaluasi


1. Evaluasi Proses
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi:
1. Mengadakan refleksi
2. Sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan : (contoh :semangat/ kurang semangat/ tidak semangat)
3. Cara peserta didik menyampaikan pendapat atau bertanya : sesuai dengan topik/ kurang sesuai dengan topik/ tidak sesuai dengan topic
 4. Cara peserta didik memberikan penjelasan terhadap pertanyaan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor: mudah dipahami/ tidak mudah/ sulit dipahami


2. Evaluasi Hasil
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain:
1. Merasakan suasana pertemuan: menyenangkan/ kurang menyenangkan/tidak menyenangkan
2. Topik yang dibahas: sangat penting/ kurang penting/ tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan: mudah dipahami/ tidak mudah/ sulit dipahami
4. Kegiatan yang diikuti: menarik/ kurang menarik/ tidak menarik untuk diikuti
  Lampiran :  1. Materi yang diberikan disajikan secara lengkap
                   2. Lembar kerja peserta didik (kalau ada)
Mengetahui :                                                                                                                   Serang, 22 September 2017
Kepala Sekolah                                                                                                   Guru BK/ Konselor

.......................................                                                                                    .........................................

Materi.
MANAJEMEN STRES
A. Pengertian Stress
Stres merupakan suatu respon adaptif individu terhadap situasi yang diterima seseorang sebagai suatu tantangan atau ancaman keberadaannya. Secara umum orang yang mengalami stress merasakan perasaan khawatir, tekanan, letih, ketakutan, depresi, cemas dan marah. Terdapat tiga aspek gangguan seseorang yang mengalami stress yaitu gangguan dari aspek fisik, aspek kognitif (pemikiran) dan aspek emosi. Gejala fisik yang dialami seseorang yang stress ditandai dengan denyut jantung yang tinggi dan tangan berkeringat , sakit kepala, sesak napas, sakit punggung atau pundak, bekerja berlama-lama, tidak ada kontak dengan rekan, gangguan tidur dan perubahan berat badan yang drastis. Secara aspek kognitif atau pikiran, stress ditandai dengan lupa akan sesuatu, sulit berkonsentrasi, cemas mengenai sesuatu hal, sulit untuk memproses informasi, dan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang negatif terhadap diri sendiri. Dari aspek emosi, stress ditandai dengan sikap mudah marah, cemas dan cepat panik, ketakutan, sering menangis, dan mengalami peningkatan konflik interpersonal.

B. Hal-Hal yang Menimbulkan Stress
Hal-hal yang dapat menimbulkan stress disebut stressor. Ancaman, kejadian atau perubahan merupakan stresor. Terdapat dua tipe stresor yaitu stresor yang berasal dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
a.     EXTERNAL STRESORS
Physical Environment misalnya kebisingan, cahaya yang berlebihan, suhu udara yang panas dan kondisi ruangan yang sempit. Social Interaction misalnya mengalami tindakan yang kasar, korban sikap berkuasa, menerima tindakan agrasif dari pihak lain dan mengalami kekerasan. Organisational, situasi organisasi yang dapat menimbulkan stress adalah adanya peraturan yang terlalu, redtape,dan tekanan dateline yang harus dipenuhi. Peristiwa penting dalam hidup misalnya kelahiran, kemat ian, kehilangan pekerjaan, promosi, dan perubahan status perkawinan.Kecerobohan kegiatan sehari-hari, misalnya rutinitas bepergian dalam jarak jauh, lupa menyimpan kunci, dan kerusakan mesin.
b.     INTERNAL STRESSORS
Stressor internal dapat disebabkan adanya pemilihan terhadap gaya hidup yang diwarnai dengan kecanduan minum minuman yang mengandung kafein, kurang
tidur dan jadwal yang terlalu padat.Pembicaraan pribadi yang negative, hal ini ditandai dengan pemikiran yang pesimis, sering ,mengkritik diri sendiri dan melakukan analisis yang berlebihan.Jebakan pemikiran, misalnya harapan yang tidak realistis, taking things personally, terlalu banyak yang dipikirkan atau tidak berpikir sama sekali, exaggeration dan berpikir kaku.Hambatan pribadi misalnya workaholic dan perfeksionis.
C. Tingkatan Stres
a.     EUSTRESS
Eustress adalah stress positif yang terjadi ketika tingkatan stress cukup tinggi untuk
memotivasi agar bertindak untuk mencapai sesuatu. Eustress adalah stress yang baik yang menguntungkan kesehatan seperti latihan fisik atau mencapai promosi.
b.     DISTRESS
Distress atau stress negative terjadi ketika tingkatan stress terlalu tinggi atau terlalu
rendah dan tubuh dan pikiran mulai menanggapi stressor dengan negative. Distress di lain pihak merupakan stress yang menganggu kesehatan dan sering menyebabkan ketidakseimbangan antara tuntutan stress dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan. Dengan demikian penanganan st ress dapat meningkat kan motivasi dan stimulus. Apabila kita memiliki kemampuan untuk memenuhi tuntutan lingkungan, kita dapat menggunkan stress dengan cara yang efektif
D. Tahapan Stress
a.     Tahap ALARM STAGE
Apabila anda mulai mengalami kejadian yang , menyebabkan stress atau Sesuatu yang menyebabkan perubahan psikologi pada tubuh anda. Pengalaman dan persepsi ini menganggu keseimbangan badan dan tubuh merespon stresor dengan segera dan seefektif mungkin. Hal yang dapat terjadi akibat stres ini contohnya adalah :
a)     Jantung, peningkatan denyut jantung
b)     Pernapasan, peningkatan pernafasan
c)     Kulit, penurunan suhu badan
d)     Hormonal , peningakatan stimulasi dangen adrenal yang meningkat kan produksi adrenal rush.
b.     Tahap Resistensi
Pada tahap ini tubuh anda mencoba untuk menyesuaikan dengan stressor dengan
memulai proses dan memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh stressor. Rekan dan keluarga anda mengetahui perubahan sebelum anda melakukannya. Dengan demikian penting untuk menguji akibat-akibat nya untuk memastikan bahwa anda tidak berlebihan. Indikator perilaku dari tahap ini adalah kurang perhatian terhadap keluarga, sekolah, kehidupan, perubahan kebiasaan makan, insomnia, hiperinsomnia, kemarahan dan fatique. Indikator kognitif meliputi kesulitan memecahkan masalah, binggung, mimpi buruk dan hyper-vigilance. Indikat or emosi adalah kesedihan, ket akut an, kecemasan, panik, guilt , agitation, depresi dan overwhelmed.
c.      Tahap EXHAUSTION
Selama tahap ini stressor tidak diatur dengan efektif , tubuh dan pikiran tidak mampu untuk memperbaiki kerusakan. Contoh pada tahap ini adalah Digestive disorders, menyerah, sakit kepala, tekanan darah naik, insomnis dan lepas kendali.terdapat dua tipe stress yaitu stress negative dan stress positif . Stress negative menyebabkan timbulnya kondisi-kondisi minor seperti sakit kepala, masalah digestive, keluhan penyakit kulit, insomnia dapat menimbulkan dampak buruk pada  kondisi mental, fisik dan kesehatan dan kesehatan spiritual.
Stress posistif dapat meningkat kan motivasi dan kepedulain, menyediakan stimulasi untuk menangani situasi tertentu yang menantang. Stres juga menyebabkan perasaan penting dan adanya penghambat yang penting untuk memeeprtahankan diri apabila konfrontasi mengancam situasi.
E.    Cara terbaik menghadapi dan mengurangi stres adalah melakukan manajemen stres.
Manajemen stres berfungsi sebagai alat untuk ‘memasang kembali’ sistem alarm Anda. Dimulai dari langkah belajar untuk mengindentifikasi masalah sekaligus menerapkan solusinya.Cari tahu apa penyebab Anda merasa stres –biasanya masalah disini berputar pada hal tekanan pekerjaan, keluarga atau keuangan. Setelah mengetahui apa yang menjadi pokok permasalahan, mulailah melakukan strategi untuk menghadapinya dan selesaikan. Memang, solusi sebuah tekanan tak semudah membalikkan telapak tangan, namun Anda bisa mencari dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga dan sahabat . Jangan lupa, lakukan meditasi, yoga atau tai chi sebagai langkah relaksasi. Praktekkan selalu sikap positif dan jangan ragu melakukan self-talk. Ini akan mengingatkan Anda kalau Anda punya kemampuan menangani kesulitan sedang dihadapi. Ya, Anda punya kekuatan besar dan dapat mengontrol bagaimana menghadapi situasi tertekan. Katakan pada diri sendiri: “Saya kuat dan bisa menangani permasalahan ini.”

F.     Selain hal-hal tersebut, beberapa poin dibawah ini juga bisa membantu Anda mengurangi stres.
a.     Belajar sabar . Kerap merasa marah atau jengkel pada hal-hal kecil? Belajarlah untuk memiliki kesabaran. Katakan pada diri sendiri untuk tidak bereaksi pada isu-isu kecil yang bisa diabaikan.Tergabung dalam sebuah kelompok atau organisasi, menjadi relawan, bersosialisasi dan berada diantara orang lain bisa mengangkat suasana hati sekaligus membantu Anda berdamai dengan stres.
b.     Jangan lupa untuk berolahraga. Ada beberapa olahraga yang mampu melepaskan hormon serotin yang bisa membuat seseorang merasa senang dan positif. Olahraga juga bisa menambah kepercayaan diri dan membantu berpikir positif
c.      Hobi membaca, berkebun, memancing, bermusik atau memperbaiki sesuatu, tapi saat ini mulai ditinggalkan? Ayo kembali lagi ke hobi Anda. Hobi bisa memberikan Anda kesenangan yang pada akhirnya menjadi jalan sebagai pelepas stres. Lakukanlah hobi itu paling sedikit satu minggu satu kali.
d.     Makanan juga bisa menjadi jalan melepas stres. Tapi tentunya jatuhkan pilihan pada makanan yang sehat. Mengembangkan pola makan seimbang dan sehat akan membantu Anda membangun tubuh yang kuat sekaligus mampu mengatasi stres.
e.      Tahukah Anda kalau tertawa juga merupakan obat stres yang paling murah dan mudah? Saat tertawa, tubuh akan melepaskan neurontransmitter dan hormon yang dapat mengurangi hormon penyebab stres yakni kortisol dan adrenalin. Pelepasan ini membantu menurunkan tekanan darah. Dampak positif dari tertawa ini memberi dorongan bagi sistem kardiovaskular tubuh. Pembuluh darah lancar karena tertawa menyebabkan darah lancar mengalir. Tertawa juga menyeimbangkan otak kanan dan kiri saat menanggapi sebuah lelucon.
f.      Mencari bantuan dokter atau seorang Psikater menjadi jalan paling terakhir saat Anda tak lagi mampu mengatasi permasalahan stres dengan menerapkan beberapa poin diatas. Bantuan yang bersifat profesional harus segera dilakukan daripada stres yang mendera justru menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti depresi atau penyakit jantung.
Sumber: http://www.inaheart.or.id/artikel/85-manajemen-stres-kenali-hadapi-dan-kelola/
.



LAPORAN BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018
1.
Komponen layanan
Layanan Dasar
2.
Bidang layanan
Pribadi
3.
Topik layanan
Manajemen Stress
4.
Tujuan layanan
1.    Siswa memahami apa itu stress
2.    Siswa mampu menangguliangi stress
5.
Kelas /Semester
VII (tujuh)/ Ganjil
6.
Hari/Tanggal
Jumat, 22 September 2017
7.
Durasi pertemuan
2 x 45 menit
8.
Materi
Pengertian Stres, Hal-Hal yang Menimbulkan Stress, Tingkatan Stres, Tahapan Stress, Cara terbaik menghadapi, mengurangi stress dan hal yang dapat membantu mengurangi stress.
9.
Hasil dan Tindak Lanjut




Mengetahui :                                                                  Serang, 22 September 2017
Kepala Sekolah                                                                 Guru BK/ Konselor

.......................................                                                   .........................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar