Senin, 11 Desember 2017

32. PERMAINAN BIMBINGAN KELOMPOK.

Pada umumnya konselor atau guru BK di sekolah  menyelenggarakan pelayanan Bimbingan dan Konseling melalui sembilan jenis layanan yaitu, layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling individual, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi dan layanan mediasi.
Salah satu layanan yang akan saya bahas kali ini adalah layanan bimbingan kelompok, dengan diadakannya bimbingan kelompok diharapkan klien atau peserta didik dapat saling berinteraksi secara aktif dengan teman-teman sekelompoknya. Bimbingan kelompok di lakukan karena ada suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam kelompok tersebut. Biasanya bimbingan kelompok mebahas topik-topik permasalahan secara terbuka antara anggota bimbingan kelompok yang di pimpin oleh konselor. Selain itu dalam bimbingan kelompok juga konselor dapat memberikan berbagai macam permainan dengan berbagai tujuan yang bersangkutan dengan kebutuhan kelompok. Ada salah satu contoh permainan yang mungkin dapat di gunakan dalam bimbingan kelompok dengan topik masalah kepercayaan pada teman satu kelompok. permainan ini di lakukan secara out bound dan dapat di ikuti oleh beberapa kelompok secara bergiliran.

Nama permainan: Lompat jika percaya
Tujuan : untuk menguji keberanian dan kepercayaan masing-masing individu kepada seluruh teman di kelompoknya.
Alat dan bahan: tali tambang kuat  berbentuk jaring laba-laba dan tempat tinggi yang bisa dinaiki semisal dinding tinggi atau pohon yang sudah di atur agar mudah dinaiki.
Jumlah pemain: lebih dari 10 orang
Cara bermain : satu orang dari kelompok naik keatas dinding atau pohon lalu menyilangkan tangan didepan dada agar ketika jatuh tidak ada teman kelompok yang dibawah terkena tangan orang yang jatuh, lalu orang yang diatas membelakangi teman kelompoknya yang dibawah atau memposisikan agar bagian punggung jatuh terlebih dahulu. Lalu teman-teman kelompoknya yang berada dibawah bersiap menangkap orang yang akan melompat dari atas dengan tali tambang kuat berbentuk jaring laba-laba dengan memengang jaring di setiap sisinya atau bentuk teman-teman kelompok membuat lingkaran, lingkaran kelompok usahakan jangan terlalu di perluas agar jaring tidak terlalu tertarik keras karena yang melompat akan merasa cukup sakit nantinya jika jaring terlalu di tarik meluas. Bila teman kelompok sudah siap menggenggam erat tali dibawah, orang yang tadi di atas melakukan lompatan atau seperti menjatuhkan diri dari tebing. 
Setelah selesai, masing masing individu dalam kelompok tersebut bisa bergantian mencoba melompat dan menangkap temannya itu dari bawah. Jika orang yang melompat dari atas mempercayai teman-temannya dibawah biasanya ia akan segera melakukan lompatan dan permainan berlangsung tidak akan memakan waktu lama, namun jika ia tidak percaya teman-temannya akan menangkap dia dengan selamat, ia akan menimbang-nimbang harus melakukan lompatan atau tidak yang terkadang akhirnya ia tidak jadi melompat karena tidak mau mengambil resiko (karena individu yang akan melompat dari atas tidak menggunakan alat pengaman apapun), yang seperti ini yang akan memakan waktu lama, karena ketika berfikir diatas ia akan melakukan pertimbangan yang cukup lama tapi pada akhirnya ia turun kembali lewat tempat ia naik sebelumnya. Permainan ini tidak dianjurkan untuk orang yang takut atau memiliki phobia akan ketinggian, karena hanya akan menghambat waktu permainan. Ketika satu kelompok selesai melakukan permainan ini bisa bergantian dengan kelompok lainnya.
Sumber: pengalaman pribadi ketika SMP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar